Jumat, 03 April 2009

Cerpen

By : women for everyone

20 rabiul awal 1429

Ketika hati mencintai Allah

Malam ini aku dan yasmin berjalan di pingggiran kota, aku berniat hanya ingin mencari angin saja, namun yasmin berkata padaku.

“ apa kau ingin ikut dengan ku nisa?”

“ kemana? Kita kan hanya ingin cari angin saja”

“ ada deh…! Aku jamin kamu pasti suka tempatnya.”

“baiklah, tapi jangan lama-lama ya?”

Lalu yasmin membawaku kesebuah tempat, tempat yang tidak pernah aku lihat sebelumnya, aku bertanya pada yasmin.

“astaghfirullah…! Tempat apa ini yasmin!? Aku tak ingin kesini!”

“udah deh…! Ikut aja…, jangan sik alim kamu nisa!”

“tapi yasmin! Aku tak ingin ketempat seperti ini!”

Yasmin terus menarik-narik tanganku dengan paksa, aku melawan padanya karena aku tak ingin ikut bersamanya ketempat itu, tempat terkutuk! Tempat yang penuh dengan maksiat! Dan dimana kemaksiatan telah bercampur baur di dalamnya, dan yang lebih mengejutkan batinku adalah bahwa sebenarnya yasmin, wanita malam yang selalu di booking setiap pria yang tak jelas asal usulnya. Aku mengetahui semua itu setelah dia membawaku ketempat terkutuk itu.

Aku tak pernah menyangka bahwa yasmin adalah seorang wanita pennghibur, wanita malam yang tidak memiliki arah hidup sama sekali. Begitu rupawan seorang yasmin yang tertutup oleh kepolosan sikapnya. Sungguh hal yang mengejutkan bagiku, tak pernah hati ini menyangka bahwa dia adalah wanita yang terbuang dengan seggala kecintaan dunia yang mengambangkan ke pintu neraka. Sammpai ketempat itu, baatinku beggitu tersentak dengan perbuatan-perbuatan manusia yang tidak pernah bernaung pada kuasa ALLAH, manusia-manusia sombong seakan mereka yang menciptakan diri dan kehidupan mereka.

Satu persatu pria menghampiri yasmin dengan bermacam-macam rayuan dan gombalan, yasmin pun selalu bergegas ketika para lelaki yang tak bermartabat datang padanya. Hatiku begitu hancur melihat teman sendiri terjerumus ke lembah kenistaan yang berkepanjangan.

Pada malam itu, aku dan yasmin berada di tempat terktuk itu, namun dari kejauhan sana ada seorang lelaki yang memandang yasmin dengan penuh gairah nafsu setan. Yasmin pun bergegas datang memenuhi panggilan lelaki setan itu, dengan sekuat tenaga aku melarang yasmin, namun yasmin menolakku hingga aku terjatuh, dan dia meninggalkanku sembari berlalu dengan lelaki itu. Dengan hati yang takut beribu istighfar kuucapkan, bergegas aku lari keluar dari tempat terkutuk itu tanpa pikir panjang, dengai derai air mata aku dan hati yang hanncur aku berlari menuju rumah. Dengan nafas yang terisak-isak aku sampai dirumah. kami adalah mahasiswa yang sedang menuntut ilmu, namun kami tinggal dirumah kos yang kira-kira 20 km jaraknya dari sebuah diskotik, dan ternyata yasmin sering ke diskotik itu tanpa sepengetahuanku, padahal seorang wanita yang alim dan polos, tapi keliman dan kepolosannya telah membohongiku.

Aku begitu khawatir pada yasmin, takut terjadi sesuatu padanya, hatiku tak tenang, semalaman aku tak bisa tidur karena memikirkan yasmin. Jam sudah menunjukan pukul 02;00 malam, yasmin masih juga belum pulang, kali ini aku benar-benar khawatir dibuatnya. aku bangun dari duduk dan mengambil widhu’ lalu sholat malam,dalam sujud dan do’a, aku terisak-isak menangis memohon kepada ALLAH, agar ALLAH menyadarkan yasmin dengan kebijaksanaan_Nya.

Jam 04:45 pagi, ku dengar ada yang mengetuk-ngetuk pintu, dengan mukenah yang masih lengket di diriku, kku bukakan pintu, dan ternyata yasmin, tubuhnya lemah, wajahnya pucat tak karuan, lalu ku gotong dia sampai ketempat tidurnya, menangis hati ini saat menggotongnya. Aku berkata padanya.

“ yasmin ku mohon padamu..,mengapa kau lakukan ini semua? Sejak kapan kau lakukan perbuatan terkutuk ini? yasmin…dengarkan aku…,kita di kota ini untuk kuliah, belajar, bukan bermaksiat…,sayangilah orang tuamu yang setiap bulannya mengirimkan uang kepadamu dengan jerih payah mereka, mereka mencakul sawah demi menghasilkan uang yang akan di berikan kepadamu, coba kau bayangkan, bagaimana hancurnya hati orang tuamu bila melihat kau seperti ini? berapa hati yang akan hanncur,,,? Ku mohon yasmin...,,jangan biarkan air mata ibu jatuh…”

“Hei nisa! Kau tau apa tentang masalahku hah! Sudah! Sana kau! Aku ingin istirahat!” kata yasmin seperti orang sempoyongan.

“Aku ini temanmu, sahabatmu, satu atap tinggal denganmu, kau bisa menceritakan masalahmu padaku, mengapa kau begitu cepat mengambil jalan pintas yang hitam seperti ini?”

“sudah sana! Pergi kau! Berisik…!” kata yasmin dengan nada marah. Dan aku langsung keluar dari kamarnya.

Pagi itu aku sempat memberikannya nasehat, namun dia tidak begitu peduli dan merespon nasehatku, bahkan dia mengacuhkannya. Sangat teriris saat yasmin seperti ini. aku hanya bisa berdo’a pada Allah agar yasmin bisa berubah menjadi wanita baik-baik.

Pukul 14:30 yasmin bangun dari tidurnny. Dia banyak bercerita padaku tentang semua yang dilakukannya semalam dengan pria hidung belang itu. Aku yang mendengar seakan tersambar petir terkejutnya, ia bercerita seolah tak merasa malu padaku, ntah apa yang menyelimuti hatinya dari rasa malu.

Dua hari setelah kejadian itu, yasmin merasa ada yang aneh pada tubuhnya, dia terus saja mengeluh padakubahwa ada rasa sakit yang mendera pada tubuhnya. Mendengar keluhannya aku khawatir akan terjadi sesuatu padanya, berkali-kali aku mengajaknya ke dokter tetapi selalu ia tolak dengan alasan “aku takut kedokter nisa” itulah yang selalu dikatakannya padaku. Namun seminggu kemudian dia tergeletak di tempat tidur tak berdaya, wajahnya begitu puccat, tubuhnya dingin seperti es saat aku memeriksanya, aku begitu ketakutan dengan keadaan yasmin, dengan segera aku mengajaknya kerumah sakit, aku tak peduli ia menolah atau tidak yang jelas aku terus menggotongnya kerumah sakit.

Sampai di rumah sakit, yasmin di periksa oleh dokter, aku yang menunggu di luar harap-harap cemas dengan hasil pemeriksaannya, setelah pemeriksaan, kini kami menunggu hasil LAB yang akan diberikan 30 menit kemudian. Setelah 30 menit, dokter memanggil yasmin untuk mesuk keruangannya. Dokter agak ragu mengatakan hasil LAB pada yasmin, aku begitu cemas.

“bagaimana hasil LAB saya dok???” yasmin bertanya dengan hati yang cemas.

“saya harap pada ibu agar bersabar dan tawakkal.” Dokter menjawab dengan penuh prihatin.

“saya kenapa dok???” yasmin begitu penasaran dengan hasil LABnya.

“ini bu, hasil LABnya.” Dokter menyerahkan sebuah amplop yang berisikan hasil LAB didalamnya.

Yasmin membuka amplop dengan berlahan, ia membaca hasil LAB yang ada, ia begitu shok setelah membacanya, seperti ada palu godam yang jatuh di kepalanya, dengan deraian air mata ia memelukku, tangisannya begitu histeris, aku yang tak tahu apa-apa tentang hasil LAB itu juga ikut menangis dan heran melihat keadaan yasmin seperti ini. aku khawatir padanya.

“ada apa ini? yasmin! Yasmin! Tolong jawab aku…! Ada apa ini sebenarnya? Mengapa kau menangis? Tolong beritahu aku…!” Tanyaku dengan keheranan.

“nisa…hiks..hiks..! mengapa ini terjadi padaku? Aku tak percaya ini nisa…!” dia menangis memanggilku.

“iya…tenanglah dulu yasmin…coba kau jelaskanada apa sebenarnya…?” Tanyaku sambil menenangkannya.

“a…a…a..ku…terkena AIDS, nisa…aku tertular HIV…hiks..hiks..!” dengan berat hati dia menceritakan hasil LABnya.

“hah!!! AIDS…! Astaghfirullah…! Ya Allah yasmin…! Mengapa ini semua terjadi???” aku yang mendengar pernyataan yasmin seperti tersambar petir terkejutnya.

“bagaimana ini nisa? Apa yang harus aku lakukan??? Aku bingung…,apa yang harus kukatakan pada ayah dan ibu nanti???” kata yasmin dengan kebingungan.

“yasmin…dengar aku…, setiap manusia pasti akan melakukan kesalahan…, bahkan dari kesalahan itulah bisa membuat kita belajar dari sebuah kesalah, dan membuat kita lebih mengenal Allah dari kesalahan yang kita lakukan, Allah maha pengampun, pengasih, penyayang dah maha dari segala maha di langit dan dibumi. Bertaubatlah yasmin, cintai Allah, sayangi Allah, yakinkan pada hatimu bahwa Allah itu maha pemberi segalanya, dunia hanya tempat singgahan kita sementara, tapi di akhirat nantilah kita akan hidup kekal selamanya, cintailah kembali Allah, jika kita adalah manusia yang dicintai oleh Allah maka kita akan menuai keindahan syurga di kehidupan yang kekal.” Aku menjelaskan pada yasmin dengan isak tangis.

“nisa…aku begitu menyesal, seandainya saja aku tak melakukan perbuatan terktuk ini, mungkin semua tak akan begini jadinya, apa Allah mau memaafkan aku? Sedangkan aku begitu kotor dan hina, aku malu bersujud dihadapan Allah.” Jelas yasmin dengan penyesalan yang mendalam.

“yasmin, tak ada yang harus disesalkan.., karena semua itu pelajaran untukmu, jika kau ingin.., kau bisa memperbaikinya sekarang, dan bersyukurlah karena Allah telah memberikan hidayah_Nya padamu.” Jelasku lagi

“nisa…hiks…hiks…! Terimakasih kau telah menasehatiku? Aku benar-benar menyesal..” kata yasmin padaku sambil sesengukan.

“bertaubatlah yasmin…, Allah maha pengampun, maha penyayang lagi maha pengasih.” Jawabku tersenyum.

Seminggu berlalu, yasmin terus memperbaiki diri, dia kembali ke jalan yang benar, dia berusaha melalui rezeki yang halal, itulah yasmin, wanita yang berjuang demi hidup meskipun tak begitu sempurna menjadi hamba Allah, namun ketika hati mencintai Allah, disaat itu pula lahir benih-benih keimanan dan ketaqwaan yang dulunya telah hitam dengan hasutan setan yang terkutuk.

By : seulanga atjeh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar