Senin, 09 Maret 2009

MENGGAPAI MAHLIGAI CINTA MELALUI PERNIKAHAN BAROKAH Intisari PQS Al-Azhar 13 Mei 2001 KH. Abdullah Gymnastiar/Aa Gym Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah Berbicara tentang pernikahan banyak yg menyesal.

Menyesal kalau tahu begini ni’mat kenapa tak dari dulu. Menyesal ternyata banyak deritanya. Menikah itu tak mudah yg mudah itu ijab kabulnya. Rukun nikah yang lima harus dihapal dan wajib lengkap kesemuanya.

Begitu pula dgn syarat wajib nikah pada pria yang harus diperhatikan. Bagaimana jika kita belum punya biaya? Harus diyakini bahwa tiap orang itu sudah ada rezekinya. Menikah itu menggabungkan dua rezeki rezeki wanita dan laki-laki bertemu masalah adalah apakah rezeki itu diambil dgn cara yg barokah atau tidak. Allah tak menciptakan manusia dengan rasa lapar tanpa diberi makanan. Allah menghidupkan manusia utk beribadah yg tentu saja memerlukan tenaga mustahil Allah tak memberi rezeki kepada kita. Biaya pernikahan bukanlah perkara mahal yg penting ada. Maka kalau sudah darurat bahkan mengutang untuk menikah diperbolehkan daripada mendekati zina. Kalau sudah menikah setelah ijab kabul jangan jadi riya dengan mengadakan resepsi yg mewah. Hal ini tidak akan menjadi barokah. Misal dalam mengundang hanya menyertakan orang kaya saja orang miskin tidak diundang. Bahkan Rasulullah melarang mengundang dengan membeda-bedakan status. Dalam mengadakan resepsi jangan sampai mengharapkan balasan income yang didapat. Masalah mas kawin yg paling bagus adl emas dan uang mahar yg paling bagus adl uang. Berilah wanita sebanyak yg kita mampu jangan hanya berkutat dengan seperangkat alat sholat saja. Rasulullah lebih mengutamakan emas dan uang dan inilah hak wanita. Awal nikah jangan membayangkan punya rumah yg bagus. Maka perkataan terbaik suami kepada istri adalah menasehati istri agar dekat dgn Allah. Jika istri dekat dgn Allah maka ia akan dijamin oleh Allah mudah-mudahan lewat kita.

Tiga rumus yg harus selalu diingat terdapat dalam surah Al-Asyr. Setiap bertambah hari bertambah umur kita itu merugi kecuali tiga golongan kelompok yang beruntung. Golongan pertama adl orang yg selalu berpikir keras bagaimana supaya keyakinan dia kepada Allah meningkat. Sebab semua kebahagiaan dan kemuliaan itu berbanding lurus dgn tingkat keyakinan kepada Allah. Tidak ada orang ikhlas kecuali yakin kepada Allah. Tidak ada sabar kecuali kenal kepada Allah.

Tidak ada orng yg zuhud kepada dunia kecuali orang yang tahu kekayaan Allah. Tidak ada orang yg tawadhu kecuali orang yg tahu kehebatan Allah. Makin akrab dan kenal dgn Allah semua dipandang kecil. Setiap hari dalam hidup kita seharus dipikirkan bagaimana kita dekat dgn Allah. Kalau Allah sudah mencintai mahluk segala urusan akan beres. Salah satu bukti seperseratus sifat pemurah Allah yg disebarkan kepada seluruh mahlukNya bisa dilihat sikap seorang ibu yg melahirkan seorang anak Kesakitan waktu melahirkan hamil sembilan bulan tanpa mengeluh yg belum tentu anak tersebut akan membalas budinya. Tidak tidur ketika anak sakit mengurus anak dari mulai TK sampai SMA. Memikirkan biaya kuliah. Mulai nikah dibiayai sampai punya anak bahkan juga diterima tinggal di rumah sang ibu. Tetapi kerelaan masih saja terpancar. Itulah seperseratus sifat Allah.

Selalu komitmen mau kemana rumah tangga ini akan dibawa. Mungkin sang ayah atau ibu yg meninggal lebih dulu yg penting keluarga ini akan kumpul di surga. Apapun yg ada dirumah harus menjadi jalan mendekat kepada Allah. Beli barang apapun harus barang yang disukai Allah. Supaya rumah kita menjadi rumah yang disukai Allah. Boleh punya barang yg bagus tanpa diwarnai dgn takabur. Bukan perkara mahal atau murah bagus atau tak tetapi apakah bisa dipertanggungjawabkan disisi Allah atau tidak.

Bahkan dalam mendengar lagu yg disukai Allah siapa tahu kita dipanggil Allah ketika mendengar lagu.

Rumah kita harus Allah oriented. Kaligrafi dengan tulisan Allah. Kita senang melihat rumah mewah dan islami. Jadikan semua harta jadi dakwah mulai mobil sampai rumah. Tiap punya uang beli buku buat perpustakaan di rumah utk tamu yg berkunjung membaca dan menambah ilmu. Jangan memberi hadiah lebaran hanya makanan coba memberi buku kaset dan bacaan lain yg berguna.

Jangan rewel memikirkan kebutuhan kita itu semua tak akan kemana-mana. Allah tahu kebutuhan kita daripada kita sendiri. Allah menciptakan usus dengan disain utk lapar tak mungkin tak diberi makan.

Allah menyuruh kita menutup aurat tak mungkin tidak diberi pakaian. Apa yg kita pikirkan Allah sudah mengetahui apa yg kita pikirkan. Yang harus kita pikirkan adl bagaimana dekat dgn Allah selanjut Allah yg akan mengurusnya. Kita cenderung utk memikirkan yg tak disuruh oleh Allah bukan yg disuruhNya.Kalau hubungan kita dgn Allah bagus semua akan beres. Barang siapa yg terus dekat dgn Allah akan diberi jalan keluar tiap urusannya. Dan dijamin dengan rezeki dari tempat yg tak diduga-duga. Dan barang siapa hati yakin Allah yg punya segalanya akan dicukupkan segala kebutuhannya. Jadi bukan dunia ini yg menjadi masalah tetapi hubungan kita dengan Allah-lah masalahnya.

Golongan kedua adl rumah tangga yg akan rugi adalah rumah tangga yg kurang amal. Jangan capai memikirkan apa yg kita inginkan tapi pikirkan apa yang bisa kita lakukan. Pikiran kita harus hanya memikirkan dua hal yakni bagaimana hati ini bisa bersih tulus dan bening sehingga melakukan apapun ikhlas dan yg kedua teruslah tingkatkan kekuatan untuk terus berbuat. Pikiran itu bukan mengacu pada mencari uang tetapi bagaimana menyedekahkan uang tersebut menolong dan membahagiakan orang dengan senyum. Sehingga dimanapun kita berada bagai pancaran matahari yg menerangi yg gelap menuai bibit menyemarakkan suasana. Sesudah itu serahkan kepada Allah. Setiap kita memungut sampah demi Allah itu akan dibalas oleh Allah.

Rekan-rekan Sekalian Mari kita ubah paradigmanya. Rumah tangga yg paling beruntung adl rumah tangga yg paling banyak produktifitas kebaikannya. Uang yg paling barokah adalah uang yg paling tinggi produktifitas bukan senang melihat uang kita tercatat di deposito atau tabungan. Uang sebaik ditaruh di BMT. Yang terjadi adalah multiefek bagi pihak lain hal ini menjadikan uang kita barokah. Daripada uang kita disimpan di Bank kemudian Bank bangkrut disimpan di kolong kasur takut dirampok.

Kaya boleh asal produktif. Boleh mempunyai rumah banyak asal diniatkan agar barokah demi Allah itu akan beruntung. Beli tanah seluas-luasnya. Sebagian diwakafkan kemudian dibangun masjid. Pahala akan mengalir utk kita sampai Yaumil Hisab. Maka terus cari uang bukan utk memperkaya diri tapi mendistribusikan utk ummat. Sedekah itu tak akan mengurangi harta kita kecuali bertambah. Jadi pikiran kita bukan akan mendapat apa kita? tapi akan berbuat apa kita?. Apakah hari ini saya sudah menolong orang sudahkah senyum berapa orang yg saya sapa berapa orang yg saya bantu? Makin banyak menuntut makin capai. Makin kuat kita menuntut kalau Allah tak mengijinkan maka tak akan terwujud. Kita minta dihormati malah Allah akan memperlihatkan kekurangan kita. Kita malah akan dicaci hasil sakit hati. Orang yg beruntung tiap waktu pikiran produktif mengenai kebaikan.

Selagi hidup lakukanlah sesudah mati kita tak akan bisa. Kalau sudah berbuat nanti Allah yg akan memberi itulah nama rezeki. Orang yg beruntung adalah orang yg paling produktif kebaikannya.

Yang ketiga rumah tangga atau manusia yg beruntung itu adl pikiran tiap hari memikirkan bagaimana ia bisa menjadi nasihat dalam kebenaran dan kesabaran dan ia pecinta nasihat dalam kebenaran dan kesabaran.

Setiap hari carilah input nasihat kemana-mana.

Kata-kata yg paling bagus yg kita katakan adalah meminta saran dan nasihat. Ayah meminta nasihat kepada anak niscaya tak akan kehilangan wibawa. Begitu pula seorang atasan di kantor.

Kita harus berusaha tiap hari mendapatkan informasi dan koreksi dari pihak luar kita tak akan bisa menjadi penasihat yg baik sebelum ia menjadi orang yang bisa dinasihati. Tidak akan bisa kita memberi nasihat jika kita tak bisa menerima nasihat. Jangan pernah membantah makin sibuk membela diri makin jelas kelemahan kita. Alasan adl kelemahan kita. Cara menjawab kritikan adl evaluasi dan perbaikan diri.

Mungkin membutuhkan waktu sebulan bahkan setahun.

Nikmatilah nasihat sebagai rezeki dan bukti kesuksesan hidup. Sayang hidup hanya sekali dan sebentar hanya untuk menipu diri. Merasa keren di dunia tetapi hina dihadapan Allah. Merasa pinter padahal bodoh dalam pandangan Allah.

Mudah-mudahan kita bisa menerapkan tiga hal diatas.

Setiap waktu berlalu tambahlah ilmu agar iman meningkat tiap waktu isi dgn menambah amal.

Alhamdulillah

sumber : file chm bundel Tausyiah Manajemen Qolbu Aa Gym

Tidak ada komentar:

Posting Komentar